Sabtu, 17 November 2012

[EVENT SHARING ASI] Setahunku ber ASI … Aug 28, '08 7:38 AM

Tulisan ini mudah2an bisa menjadi penyemangat bagi semua calon ibu dan ibu yang baru memiliki bayi ataupun ibu yang selama ini belum mengerti dan belum pol semangatnya dalam berASI.
Mungkin sedikit terkesan norak , namun bagi pribadiku sendiri, apa yang telah aku lakukan, aku rasakan, aku perbuat memiliki nilai kebanggan tersendiri bagi diriku . Bagaimana aku ingin memberikan apa yang sudah menjadi HAK bagi buah hatiku dan juga memberikan apa yang sudah Allah berikan kepada ku untuk menjadi perantara sambungan hidup bagi titipanNYA.
Aku menganggap hal ini adalah suatu hidayah bagiku, dimana mata, hati, pikiranku terbuka dan menyadari begitu banyak hal yang telah terlewati dengan sia sia , begitu banyak informasi tak berdasar yang seolah menjadi patokan bagiku karena kebodohanku sendiri, sehingga aku sadar dan menganggap bahwa tiada kata terlambat untuk memulai sesuatu hal yang baik
Saat hamil Fadhl, aku tercebur ke dalam milis kehamilan , yang meruntun ke milis sehat dan berkoneksi ke milis asi for baby ... Saat pertama membaca sharing dari smart parents serta dokter di milis2 tersebut aku selalu tercekoki dengan pola hidup sehat, pola rasional dalam penggunaan obat serta pemahaman tentang penting nya ASI bagi  masa depan anak. Dilanjut dengan keikutsertaanku pada PESAT di Bogor tahun 2007 yang semakinmenantapkan niat dan semangatku untuk memberikan ASI kepada Fadhl saat lahir nanti. Penyesalanku akan hal yang telah lalu dimana aku tidak dapat memberikan ASI eksklusif kepada ke 3 anakku sebelumnya , menjadi semangat tersendiri dan tantangan buatku untuk membuktikan kebenaran dari semua yang telah kuketahui tentang kegunaan serta manfaat ASI . AKu tekadkan diri sendiri untuk mampu dan siap memberikan ASIX dengan segala halangan yang mungkin terjadi bagi diriku nanti.
Semua informasi tentang ASI aku pelajari dengan sebaik baiknya, dimulai dari IMD, rooming in saat baby lahir di rumah sakit, tantangan sufor yang mungkin diberikan suster di RS, dukungan suami, keluarga, lingkungan, penghalang dari fisik seperti putting datar, bingung putting, nursing strike, putting lecet, mastitis dan hal lainnya aku pelajari dan aku coba kuasai. Begitu juga dengan manajeman ASI dan teknik memerah dan seluk beluk mengenai ASI perah. Semua aku coba pelajari sehingga aku siap dan tekadku juga terbekali dengan kesiapan fisik dan mental.

Sebelum lahir Fadhl, aku perkenalkan konsep ASI ini kepada suamiku dulu, minta dukungan tentunya, karena dukungan suami adalah yang terbaik demi kesuksesan ini. Alhamdulillah abang sangat mendukung sehingga tidak masalah buatku, dilanjut dengan dokter, rumah sakit tempat aku akan melahirkan nanti.
Akhirnya 25 Juni 2007 pukul 19.08 lahirnya putra ke 4 kami, M.Fadhl Albani Putra, setelah dibersihkan sebentar oleh suster, Fadhl langsung diletakkan di dadaku, bukan posisi IMD sempurna, karena ternyata suster langsung meletakkannya di putingku untuk mencoba menyusu padaku. Alhamdulilah refleksnya langsung ada, dan aku menyusuinya selama 10 menit, walau aku tidak merasai dia merangkak mencari sendiri putingku, namun sensasi sentuhan bibirnya yang mencari kehangatan ibu nya dan mencari ketenangan lewat hisapannya adalah hal yang tidak dapat aku ungkapkan dengan kata kata… indahhh sekali, semua kesakitan saat melahirkan serasa hilang dan terganti dengan ucapan syukur atas nikmat ini.
Aku tidak kesulitan untuk meminta rooming in, sehingga malam pertama aku tidur dengan fadhl dipelukanku. Namun hari ke-2 tengah malam aku setengah sadar, suster datang dan minta ijin mengambil Fadhl untuk diletakan di ruang bayi, alasannya biar aku bisa istirahat. Dan salahnya aku, aku mengiyakan saja, namun aku tegaskan supaya segera memberikan fadhl saat fadhl menangis dan haus. Subuh aku bangun, dan aku mintakan Fadhl kepada suster, Fadhl datang dengan kondisi tidur, dan suster dengan bangga dan tersenyum malah berkata ”bayinya minumnya pintar bu, tadi habis 40 ml loh”
Whakssss... jelas aja aku kaget dan panik dan setengah teriak aku berkata ”siapa yang suruh suster kasih bayiku sufor? ”. Suster itu kaget juga dengan reaksiku dan hanya berkata kalau tadi Fadhl nangis dan pastinya aku sedang tidur, jadinya langsung saja dikasih sufor. Lemas aku dengar pernyataan suster, aku marah, aku kesal dan aku tegur keras suster itu karena telah melanggar apa yang sudah aku perintahkan, karena memang sejak baru lahir, aku sudah sounding ke semua suster kalau aku ingin ASI eksklusif, no sufor sama sekali. Tapi apa yang terjadi sungguh mengecewakan aku, 40ml itu serasa noda bagi niat kerasku.
Suster itu berdalih bahwa ASIku masih sedikit dan tidak akan mampu mengimbangi kebutuhan bayi, aku jawab bahwa lambung bayi masih kecil, dan satu sendok ASI ku sudah cukup untuk kebutuhannya, lalu suster itu bilang, kalau bayiku tetap rewel karena lapar, aku jawab bahwa tangisannya bukan berarti lapar, dia butuh ibunya, dia butuh dekapan ibunya, karena bahasa bayi hanya menangis, ya jangan selalu diartikan lapar. Lalu setiap aku menyusui, suster itu nungguin dan mencibir kalau dia ga yakin ASI ku banyak... saat itu aku sengaja menyombongkan diri dan menyatakan dengan yakin bahwa ASI ku banyak dan suster ga usah ikut campur dengan urusan ASI ku. Hehehe.. galak ya, abisan kalau ga digituin anakku bakal dicekokin sufor lagi.. heran banget deh, semangat banget promosi sufor nya...
Padahal.. kalau mau jujur, saat itu aku agak sedikit frustasi karena asi ku memang belum banyak keluar, aku masih susah memperoleh posisi latch on yang baik dan rewelnya fadhl. Tapi mungkin kesombonganku itulah yang membantuku untuk mendongkrak semangatku, aku harus membuktikan bahwa aku mampu memberikan hanya ASI, ASI dan ASI kepada Fadhl, bahwa rewelnya fadhl bukan dari haus dan lapar, dan aku mencari posisi latch on yang terbaik sehingga kami berdua nyaman .
Dan .. yaa. It works... hari ke 4, ASI ku melimpah, fadhl dan aku bisa berinteraksi dengan baik dan semua kendala telah terlewati. Bahagianya aku …
Minggu ke-4 :Aku harus mulai memanage ASI ku, untuk mengantisipasi saat aku harus meninggalkan fadhl untuk bekerja. Kegiatan memerah mulai aku lakukan. Sedikit, sedikit, aku tabung ASI ku di freezer, sesuai dengan petunjuk . Saat pertama memerah, blom bisa langsung banyak, terkadang untuk mendapat 20 ml saja susahnya minta ampun. Namun aku ga boleh nyerah… buka buka lagi artikel ASIP dan mencari cara termudah untuk memerah ASI dengan tangan. AKu  mulai rajin memassage PD ku, mempelajari teknik marmet dan mengatur jadwal ku memerah sehingga tubuhku bisa membaca pola yang aku buat. Semakin lama volume meningkat dan sampai aku mulai kembali bekerja di minggu ke 6 aku sudah menyimpan sekitar 30 botol @ 120ml untuk memenuhi kebutuhan Fadhl .
Minggu ke-6
Saatnya balik kantor , berbekal cooler bag yang aku beli di Grand Launchingnya  AIMI di Cikal, aku mulai kegiatan memerah di kantor. Untungnya ada 2 rekanku yang juga masih memerah, jadi aku ga kesepian untuk memerah di gudang. Ya kami terpaksa memerah di gudang, karena memang tidak ada tempat lagi yang lain untuk kegiatan ini. Sebelumnya menurut temanku ada ruang rapat kosong, namun saat ini sudah digunakan untuk ruang karyawan OJT, jadi ya sudahlah .. yang penting lumayan bersih, walau agak pengap karena gudang logistik. Hari pertama memerah di kantor aku membawa pulang 400ml , lumayan untuk bekal esok hari . Hari  hari berikutnya aku rutinkan jadwal memerah 3-4 kali sehari dengan waktu 10-15 menit. Alhamdulillah ga ada kendala dan aku bisa membawa pulang ASI ku setiap hari sekitar 400-500ml sehari.

Bulan ke 3
Fadhl nursing strike... wahh bawaannya ngamuk mulu tiap di susu-kan. Ga panik dong, kan udah tau akan kemungkinan ini. Aku tetap ngasih ASI langsung padanya, dimulai dengan saat tidur, lalu mencari posisi nyaman , tinggalkan interaksi berlebih, trus ajak bicara dengan lembut. Hari ke 3 semua teratasi dan, Fadhl kembali menyusu dengan normal.. rakussss... hehehehe....
Bulan ke 4
Bulan Ramadhan . aku tetap  berniat untuk memerah di kantor , walau sebetulnya tidak mengapa untuk tidak puasa, karena niatku demi kesehatan anakku. Tidak ada halangan berarti memerah saat puasa, memang terkadang aku pusing sekali setiap habis memerah, karena biasanya kan saat memerah, bekalku lengkap, yaitu air minum 1 botol dan crackers, tapi saat puasa begini jadinya aku suka pusing karena haus dan lapar. Sekitar 5 hari aku batal puasa karena aku nyaris pingsan dan ga kuat sama sekali, mungkin saat itu bekal sahurku kurang sehingga tubuhku tidak bisa menyimpan tenaga lebih.
Pola memerahku saat bulan Ramadhan ini juga aku rubah, yaitu habis sahur, istirahat siang dan setelah berbuka, jadi tidak terlalu mengganggu kesehatan.

Bulan ke 6
Yiippiieee Fadhl lulus ASI Eksklusif .. 6 bulan benar2 ga brasa, ga ada kendala berarti, kecuali beberapa kali ASI ku drop, namun aku semangati diri lagi, sehingga bisa kembali lagi ke volume asal. Memang Allah menciptakan tubuh ini begitu sempurna, hanya butuh peningkatan semangat dan makanan bergizi, maka volume ASI bisa melimpah lagi... Alhamdulillah ..
Oh ya, Fadhl dah mulai dikenalin MPASI (makanan pendamping ASI), semua aku buat sendiri, dari tepung beras putih, beras merah, kacang ijo, sampai makanan hariannya yang aku kasih masih dalam bentuk puree . Kalo masalah MPASI, nanti dibuat jurnal sendiri aja yaaa.....

Bulan ke 7
Stok ASI di freezer sudah melimpah ruah, sudah terlalu banyak, dan aku berniat untuk membagi kepada yang membutuhkan. Aku tahu konsekwensinya, yaitu akan menjadi anak susuku, aku rela kok, jadi anakku tambah banyak kannn....
Sekali aku tawarkan ASIP ku di milis, waahhh permintaan dah langsung melimpah, jadi mohon maaf, aku terpaksa memilih siapa calon anak susuku, akhirnya aku putuskan untuk memberikannya kepada Windy with baby Mikhail (Mikail Faqih Syanditra) , Qq dengan baby khayla (Keilana Rizqi Ramadhania), Lita dengan baby Irvan , dan Pio dengan baby Dinar. Oh ya sebelumnya aku berikan susuku untuk ponakanku, Chayara.True Miranti, putri ke 3 dari kakak-ku. Alhamdulillah anakku nambah 5, jadi total 10 dong ... senangnyaaaa....

Bulan ke-8
Fahdl dah mulai numbuh gigi, nah ini dia yang aku takutin.. dia seneng banget menggerus gusinya di PD ku.. waahhhh sakitnya mak nyoss deh... alhasil lecet lah jadinya.. obatnya?? Ya Asi aja, diolesin, trus diangin anginkan sampai kering, ga lama sembuh deh... simpel kan.... ga kudu ke dokter segala...
Bulan ke 9

Kegiatan di kantor mulai sibuk banget, aku mulai sering dinas luar, dan ini tentu saja mengganggu jadwal memerahku. Hasilnya.... aku kena mastitis. Bengkak parah dan sampai aku demam. Panik ? ga doonggg ... aku kan punya dokternya langsung. Aku kompres panas dan dingin bergantian, aku massage perlahan dan aku coba perah pelan pelan, dan yang jelas aku minta tolong bantuan Fadhl buat menghisap dan mengurangi bengkak-ku. Alhamdulillah 2 hari aku sembuh dan semua berjalan normal lagi...

Bulan ke 11
Kembali aku kena mastitis, kali ini lebih parah, karena ada bintik putih di puting ku dan sakitnya aduhai banget. Sempat diskusi ama mba Alida, namun aku masih observ aja dan meyakinkan diri kalau semua baik baik saja. Treatment ku tetap saja, lokasi luka aku bersihkan dengan benar, aku kompres panas dan dingin, perah semampunya dan minta bantuan dokter fadhl buat menghisap. Recoverynya agak lama, 2 mingguan aku baru sembuh dan volume ASI ku benar2 drop, namun aku tetap yakin kalau aku bisa mengatasi hal ini dengan baik dan semua berjalan baik baik saja.
Treatmentya mulai lagi , massage, atur jadwal perah sesuai waktunya dan makan yang bergizi. Dan semua itu berhasil lagi mengembalikan kondisi ASI ku.

Bulan ke-12
Semua berjalan sangat lancar.. Fadhl masih Full ASI dan aku tidak memiliki kendala berarti. Aku bangga dengan diriku karena dengan banyaknya hambatan, dengan usia ku yg udah ga muda lagi, dengan lingkunganku yang sangat mendukung, aku bisa menjalani kewajibanku untuk memberikan HAK anakku akan ASI.
 
Dan sekarang perjuangan itu masih berlanjut, sayang rasanya bila aku hentikan , dan tidak ada alasan berarti bagiku untuk menghentikannya juga.
Rutinitas itu sudah menyatu di diriku, berangkat kerja dengan perangkat perang, masuk toilet buat memerah, masukin ASIP ke pojokan kulkas, bawa pulang oleh2 ASIP disambut oleh Fadhl dengan senyuman , dan yang paling aku nikmati adalah saat berpelukan dengan Fadhl, merasakan kehangatannya mereguk minuman dari tubuhku... moment yang tidak akan tergantikan.
2 Tahun akan sangat singkat untuk aku tinggalkan ...tidak.. aku masih ingin menikmatinya ....Tulisan ini dalam rangka ikutan Event yang diadakan disini 

1 komentar:

Ditulis oleh saya, bunda dari Fadhl, sebagai catatan perjalanan sekolah kami berdua.