"Bu, aku rasa, aku ingin berbagi.... ibu boleh kok cicip kue ade, ade ga akan marah kok, beneran.. kan ade udah mengerti dengan berbagi"
oo000oo
Mengajarkan konsep berbagi ternyata bukan hal mudah, untuk tahapan umur Fadhl yang akan menginjak 4 tahun, dia sedang dalam tahap ego. Susah sekali membuat dia mau berbagi sesuatu dengan saudara atau ibu bapaknya. Walau cerminan perilaku sudah diterapkan, namun sepertinya tahapan ini tetap harus dilalui dia. Sadar sekali saya tentang hal ini, karena itu kami berusaha membuat dia menjalaninya dengan apa adanya, sementara kami semua tetap berusaha konsisten memberi pengarahan tentang konsep berbagi.
Ingin memiliki sendiri ini, berlaku untuk makanan, mainan, kasih sayang ataupun channel televisi. Semuanya ingin dikuasai sendiri olehnya, beruntung bahwa kakak2nya sudah mengerti dan lebih mengalah, walau tetap menyerah dan sedikit membentak jika si adek kelewatan pelitnya. Nah kalau sudah begini, emak harus turun tangan, angkat si adek, dan mulai kembali mengingatkan tentang konsep berbagi. Yaaaa terkadang mempan, namun tidak jarang berakhir dengan ngambek dan marah ga karuan. Bila sudah dalam kondisi seperti ini, emak tidak bisa membela dia lagi, terpaksa memberi hukuman.
Kadang dia curang, untuk makanan misalnya, sudah diberi masing-masing jatahnya, dia makan begitu cepat, sedangkan kakak2nya makan terkadang tukar2an dan saling menikmati, hasilnya, dia lebih cepat habis dan marah karena dia merasa tidak mendapatkan makanan yang sama dengan kakak2nya. Jadilah dia merayu kakaknya untuk sedikit memberi dengan tatapan memelas dan mengkondisikan bahwa dialah satu2nya yang sedang tidak makan camilan. Taktik yang curang yaaaa...
Begitupun saat dia ingin menguasai emaknya, padahal semenjak pagi emaknya adalah hak otoritas dia, belajar bersama, main bersama, melakukan kegiatan berdua, tidur, ketawa2, ya udahlah, emaknya total punya dia. Wajar dong kalau saat kakak2nya pulang sekolah juga pengen diladeni oleh emaknya, pengen gelendotan, becanda2 dll . Nah ini tetap ga boleh, emaknya hanya punya dia, jelas aja yang lain komplen, dan emaknya jg ga mau ikutin dia dong. Biasanya berakhir dengan dia marah dan cemebrut ke emaknya. Sebodo.. biasanya kami acuhkan seraya mengingatkan bahwa emak adalah milik bersama.
Beberapa hari ini ego nya dia sedang memuncak, karena itu kami semua sepakat untuk sering meneriakkan kata "BERBAGI !!!" , kami jadikan itu slogan kebersamaan, sehingga dia selalu ingat bahwa dia tidak bisa memiliki seusatu sendiri, tetapi harus berbagi.
Berhasilkah ???
Hmmm kadang ya, kadang tidak, masih angot-angotan. Masih memaklumi dengan pembatasan yang tegas.
Terakhir adalah kemarin, saat sore sepulang sekolah, sebetulnya adalah jatah Mas Ghi untuk nonton bola (LPI or ISL lah), itu sudah kesepakatan. Dengan egois, Fadhl tetap memegang remote dan melarang mas nya nonton bola. Sebentar mas nya ngalah dan bersedia nonton kartun, tapi karena dia bosan dan merasa ini adalah jatahnya dia, mas mulai marah. Emak mulai bertindak, angkat ade, dan menyerahkan remote ke mas. Ade marah dan mulai lagi dengan mukul2 emak. Mulai beradu tatapan, dia dengan muka ngambek, mata melotot, nafas mendesuh (hihihi apa ya namanya, ekspresi marah lah), emak memegang bahunya, berusaha tetap menatap matanya serata terus mengucapkan ibu sayang ade , dan ade harus ingat konsep berbagi.
Dia masuk kamar, banting2 bantal guling (padahal sudah lama dia tidak begini), mulai lagi pendekatan, tidak mempan, 10 menit masih begitu, enough.... Angkat ade, taruh di ayunan teras belakang tempat 'time out' buat dia.
"Bila ade sudah tenang dan paham akan kesalahan ade, baru ade boleh masuk rumah, hampiri ibu dan peluk ibu. Mengerti ?? "
No respon pastinyaaa... dia tetap cemberut di ayunannya dan emak tutup pintu belakang , dan melanjutkan kegiatan.
Tidak sampai 5 menit, dia muncul bukan dari pintu belakang, tapi dari pintu samping tempat working area (area cuci strika), dengan senyum 'geleuh' nyamperin emak sambil memeluk seakan tidak pernah ada kejadian heboh sebelumnya.. hmmmmm anak-anak.... this is your world, with your act, with your heart.
Pelajaran kami tentang konsep berbagi mungkin masih panjang, tapi kami terus berharap, apa yang kami tanamkan akan dapat terpatri indah dalam pikirannya, bahwa kita sebagai manusia yang hidup bersama , tidak bisa hanya mengedepankan kemauan kita sendiri. Ada sesuatu yang harus dibagi kepada orang lain; ilmu, harta, pengalaman, kemampuan, tenaga dan apapun yang kita bisa, tentu saja berbagi kebaikan ya, karena yang buruk mah sebaiknya di buang aja, tidak usah di bagi2. :) .
KIta hidup tidak abadi, kepada siapa kita akan meminta pertolongan dunia kecuali kepada mereka yang baik kepada kita. Dan untuk itu kita pun wajib menjadi orang baik, dengan selalu mengingat tentang konsep berbagi ....
=====
Sayang foto waktu dia ngambek ga ada euy, pdhal pernah moto wkt dia kena hukuman 'time out' tapi dicari ga ketemu .. hihihi
Bogor, 06 Mei 2011
Masih dalam kondisi Gastritis parah :


Tidak ada komentar:
Posting Komentar
Ditulis oleh saya, bunda dari Fadhl, sebagai catatan perjalanan sekolah kami berdua.