Sabtu, 01 Desember 2012

[FF Terakhir+1] Surat cinta

"Emang keren bener dah si empe"

"Nape emangnye"

"ane ternyata udah punya akun di mp, pan dulu pernah ente bikinin ya"

"oh iye bener, emang pernah"

"nah pan entu udah lama ya kaga ane buka-buka, kemaren pan ane buka ya, eh ujug ujug ane dapat surat mpok"

"hah ????"

"iye, mana depannye pake dear dear-an , haduuuhh, sayang ane kaga ngarti basa inggris, tar bantuin ye mpok. Ya ga papa dah surat cinta nya dari cowo juga, mungkin disangka ane cewe kali ye"

"emang dari siapa suratnya"

"Stefan"

Hmmmmm antara mo ngakak ama miris, gw kabur aja ahhhhhh... entu mah surat pengusiran cuyyyyyy


========= lanjutan dari FF sebelum ini :)

Kamis, 29 November 2012

Ya memang Sudahlah

Jadi udahan nih.... hihihi yo wes yo ...

07 November 2006, akun ini aktif, tergugah untuk berkenalan dengan MP dari teman2 milis , ya milis sehat, milis GH, , milis WrM yang nyaris tiap member nya udah punya akun di MP.
senang aja liat foto keluarga bertebaran, kisah tertuang tentang keseharian buah hati mereka, keceriaan mereka, senda gurau sampai kepada masalah dalam membesarkan anak2. Tercurah dalam kata yang terkadang tidak indah, namun sarat kehangatan. Mba Uci, Mba Dewi, mba Mona (salah satu yang bikinin theme yang indah di th 2006), mba clodi, sisil, Maya, dan banyak lagi teman milis yang akhirnya mulai tidak aktif dikarenakan kesibukan masing2 dan sebagian berpindah ke FB yang lebih mudah menjaring pertemanan .

Ahhh.. mo nulis banyak, tapi dah males ah...

jadi..... ya sudahlah... memang sudahlah...

terimakasih atas pertemanan selama ini
maafkan jika saya pernah menyakiti, tapi yakinlah jika itu tidak pernah saya inginkan.
maafkan jika ada lisan yang buruk, akhlak yang tak terjaga. Saya masih membenahi diri untuk lebih baik lagi...

selamat tinggal multiply ku... sampai jumpa kawan2 ku tersayang , di rumah baru...

hasil pindahan mp ada di blogspot pake fasilitas migrasi tools yang dari mana saya juga lupa, entah MP atau punya mas hidayat. Alamatnya http://evanda2.blogspot.com/ , alhamdulillah, semua keangkut bahkan draft, set for contact or private juga keangkut. tp PM kayaknya ga ada. Jangan nanya saya ya gimana caranya, soalnya dah lupa... heheheheh
Ga usah di kunjungin juga gapapa, soalnya isi nya ya sama ama mP kemarin, belom ada postingan baru, karena masih belum siap mental untuk memulai kehidupan baru (hayyyahhh ini over lebay, pdhal mah ga sempet nulis).


Rumah lainnya di mosquelife http://globe.mosquelife.com/evanda2 . Hasil pindahan dari kebaikan mas Eko, yang sudah meluangkan tenaga, pikiran, waktu dan bahkan dana untuk bantuin kita2 (terutama saya) dalam bikin rumah baru yang sangat diusahakan oleh mas eko untuk senyaman mp. Trimakasih banyak ya mas... semoga kebaikan ini mendapat ganjaran yang terbaik dari Allah.

Nah, kalo my real new home kayaknya sih bakalan di wordpress, address evanda2.wordpress.com. tapi juga msh kosong krn msh belum menemukan pola baru di rumah itu.

Kayaknya itu aja dah... udah ngantuk dan mo jam 12 teng...

Kalo kopdar2an tetap kontak2an yaaaaa.....



Yok ke http://globe.mosquelife.com/evanda2

Kode verifikasi xkju3wrgdmak8xb2e2ivmek34fxr86r26nycjcws

Minggu, 18 November 2012

Menuntaskan kewajiban Khitan part 3 - Recovery Jul 9, '11 3:00 AM

Proses penyembuhan atas sirkumsisi Fadhl berlangsung lebih lama ketimbang sirkumsisi dari kakak-kakaknya. Mungkin ada beberapa faktor yang menyebabkannya, usia sirkumsisi yang beda, dimana yang lain aku lakukan saat usia 3 tahun, sedangkan fadhl sendiri saat ini sudah usia 4 tahun, atau faktor lain seperti tingkat ketergantungan atau manja yang berlebih kepada diriku .

Memang tidak dipungkiri, kedekatanku dengan si bontot ini lebih dibandingkan yang lain, walau ini sama sekali tidak mengurangi atau membedakan cinta dan sayang atau perhatianku pada yang lain ya, ini mungkin disebabkan karena saat baru memiliki fadhl-lah aku mulai menyadari tentang dunia sehat, dunia asi, dunia parenting dan bahwa kedekatan atau bonding antara ibu dan anak harus diciptakan bahkan saat mereka baru tercipta dalam rahim,

Fadhl full ASI sampai nyaris 3 tahun, saat bayi aku full attention pada pertumbuhannya, semua perawatan fadhl aku urus sendiri, walau bekerja, tapi persiapan asi, mpasi semua aku yang handle, setiap detik aku bisa berada di rumah, maka detik itu adalah waktu kebersamaanku bersamanya. 

Ya, aku rasa ini yang menjadi tingkat ketergantungannya padaku semakin berlebih, walau aku menciptakan kemandirian pada dirinya, namun rasa ketergantungan dan sedikit manja itu masih melekat padanya, dia tidak bisa tidur tanpa kehadiran tanganku yang bertumpu sebagai bantal di kepalanya, dia tidak akan bisa bermain tanpa ada wajahku or bau-ku di sekitarnya. Dan ketersediaanku untuk memenuhi itu sedikit banyak mengintimidasi diriku. 

Baiklah,pembicaraan tentang masalah bonding aku dan fadhl akan dibahas lain kali saja, sekarang kan lagi bahas masalah recovery khitan-nya .. hehehe  *mak labil

Hari ke 4 pasca sirkum, dia masih lebay, ga mau sama sekali di pakein celana, masih harus digendong saat pipis, ga mau di kipasin bahkan di bersihin. Tapi aku bersyukurnya tidak ada infeksi , hanya ada gelembung di sekitar luka, yang memang selalu ada saat anak2 sirkum. sempat diskusi dengan dr Arum, namun menurut dr Arum, tingkat recovery tiap anak itu berbeda, selama tidak ada pendarahan dan infeksi, insya Allah tidak mengapa.

Hari ke 5,  kami sekeluarga besar bapaknya, rencana untuk liburan di Subang, nah loh, bingung juga kan, masa bawa anak tanpa celana kemana2. diskusi kami lakukan untuk minta kerjasama fadhl untuk mau mencoba berjalan sendiri dan memakai celana atau setidaknya sarung. Deal, dia mau... dan berangkatlah kami semua ke Subang dengan posisi fadhl dalam mobil hny bersarung yang kemudian sarungnya pun di lepas ama dia , hahahaha

Ternyata dalam kebersamaan, dia pun sudah memiliki rasa malu, akhirnya dia bersedia pakai celana gombrang yang kami beli dari ibu2 yang lewat depan rumah singgah kami. tidak mengapa lah, yang penting dia sudah mau jalan sendiri dan bisa main bebas walau jalan masih tertatih2 bersama saudaranya.

Hari ke 6 , kami lihat dia sudah mulai percaya diri untuk berjalan lebih kasar dan bermain tanpa ingat bahwa dia pasca sirkum, kami makin tenang.... dan saat kami tawarkan untuk berendam air panas , dia mau, perlahan kami periksa dulu lukanya, yang memang sudah mengering, dan dia mulai berendam di air panas . Kami pikir, unsur belerang yang ada pada air panas ini mudah2an juga bisa lebih mempercepat penyembuhan lukanya.

Begitulah, akhirnya ke-lebay-an nya dalam mengatasi luka sirkumnya dapat teratasi dengan jalan2 bersama keluarga dan kebersamaan dalam bermain , bercanda, membuat dia lupa akan sakitnya.

Dan setiap anak memiliki kisah yang berbeda....



pake calana gombrang walau masih sakit 







Sabtu, 17 November 2012

Fieldtrip ke Monas bersama Komunitas Homeschooling Apr 28, '11 11:01 AM


Tanggal 27 April 2011, diajak Tante Dinar untuk ikutan fieldtrip milis Sekolah Rumah plus Klub Oase ke Monumen Nasional. Bunda dan Fadhl serta keluarga memang belum pernah ke Monas, karena itulah Bunda menyetujui acara ini dan berencana akan menghabiskan waktu untuk sharing dan lebih dekat dengan para orangtua HS. Selain itu, Bunda ingin lebih memantapkan diri dan meyakinkan bahwa apa yang bunda inginkan bukanlah suatu keinginan bodoh atau membodohi oranglain, karena jujur, bunda melakukan ini semua demi kebaikan anak-anak Bunda, dan Fadhl khususnya.

Minta ijin dulu dong ke bapak dan kakak-kakaknya Fadhl, Alhamdulillah semuanya mendukung dan setuju, dengan catatan, Bunda dan Fadhl harus hati-hati dan selalu memberi khabar. Siipp lah, tidak masalah itu :)

Jam 7.30, Bunda dan Fadhl sudah siap dan berangkat dengan berkendara angkutan umum menuju Stasiun Kereta Bogor. Fadhl tampak sangat antusias dan selalu bertanya di sepanjang perjalanan tentang apa yang ditemui. Memang Bunda berharap dari perjalanan ini, Fadhl akan menemui begitu banyak pengetahuan dan bertemu dengan para teman barunya yang juga mengecap pendidikan rumahan sepertinya.

Dengan perjuangan yang cukup melelahkan, akhirnya kita berdua tiba di Monas, bingung juga karena belum ada yang Bunda kenal, tapi untuk fadhl, tidak butuh lama untuk beradaptasi, dia langsung bereksplorasi dan mencari teman yang sepantaran dengannya, sedangkan Bunda, mencoba bergabung dan berkenalan dengan para orangtua HS lainnya.
Tidak lama berselang, bu Lala dan suami serta anak-anak nya tiba, begitu juga Mba Dinar, Mba Irma, mba Wiwit dan beberapa lagi yang BUnda lupa namanya :)

Setelah berkumpul dan berbincang sejenak, kita langsung menuju atas monas, dan dalam saat menunggu antrian di Lift menuju puncak, kita selingi dengan percakapan, sementara anak-anak mulai bermain burung2an dan berlari tanpa beban.

Tiba di puncak Monas, Fadhl begitu gembira, karena dari atas sana, terlihat dengan jelas suasana di bawah. Bunda mencoba berinteraksi selalu dengan menanyakan apa yang dilihatnya dan mengapa apa yang dilihatnya begitu terlihat kecil. Dengan baik sekali, fadhl bisa menjawab itu dan mengerti , bahwa benda terlihat kecil bila dilihat dari jauh, karena adanya jarak pandang. Dan karena saat itu cuaca mendung, diapun sempat bertanya mengenai awan, yang langsung Bunda timpali dengan bertanya , bila awan berwarna hitam, artinya apa, jika hujan akan keluar apa ? dan Fadhl menjawab dengan baik, bahwa awan hitam artinya akan hujan, hujan membawa air hasil penguapan dari laut karena awan bergerak terbawa angin... Good boy..

Tidak lama kita turun kembali dan menikmati makan siang bekal masing-masing. Selesai memberi makan Fadhl, para orangtua berkumpul dan mulai dengan acara sharing. Disaat itu Bunda mengemukakan alasan mengapa ingin meng HS kan Fadhl, jujur Bunda mengeluarkan alasan yang memang menjadi tujuan Bunda, bahwa Bunda tidak ingin Fadhl terikat oleh sesuatu, belajar dari sekitar, dari orangtua dan lingkungan, tidak ada pemaksaan atas suatu disiplin yang sebetulnya bisa diterapkan dari rumah. Setiap tindakan adalah sebuah pembelajaran, dan Bunda tidak ingin Fadhl berkembang bukan karena minatnya, tapi karena keharusan memiliki suatu nilai.

Sharing dari praktisi HS sungguh menguatkan diriku, bahwa untuk usia Fadhl, let it flow, tidak perlu kurikulum, karena setiap tindakan adalah pembelajaran. Tidak perlu jadwal, namun bilapun ingin , lebih bagus. Dan Intinya adalah komunikasi dua arah, penanaman konsep Logika pada anak.

Acara sharing diselingi dengan anak2 yang bermain ditemani mba Dinar dan Mba WIt bermain ular naga dan lari-lari. Sayangnya, pas belakangan ini, Fadhl sedang kurang mood karena ada suatu keinginannya yang tidak terpenuhi. Dan berhubung ada masalah lain di rumah, akhirnya Bunda memutuskan supaya pulang segera.

Berpamitan dan berfoto sejenak... It really nice to know friends with same thought.

Semoga pertemuan lainnya, kami bisa menyempatkan diri lagi untuk bergabung dan bermain bersama..

Kuatkan tekad dan tunjukkan bahwa Anak HS pun bisa maju....

Note : gambarnya isi fadhl doangan, ibunya asyik dengerin yang sharing soale :D


Siap-siap
 1 Comment 

aku siap bun
  

tersenyum di Angkot
  

Fadhl di monas, ngumpul sama komunitas homeschooling.jpg
  

Gaya ah di Monas
  

AKhirnya ibu ke monas juga
 1 Comment 

di TErowongan
  

Liat diorama
  

Laper bu
  

Sudah main dia dg Syamil
  

Kenalan yuk
  

Hai, aku Fadhl
  

Penguasa Monas
 1 Comment 

Ciaaaaaa
 1 Comment 

Gaya terusss
  

Main dong sama aku
  

Hujan2an
  

Hop hop
  

Cape deehhh
  

bekal ku mana yaaa
  

Bu gedungnya kecil2
  

Di puncak monas
  

Bagus yaaa
  

Aku kaya d penjara ya bu
  

Sesi makan dan sharing
 2 Comments 

Pulang yo
 2 Comments 

Children
  

Me and DInar
 2 Comments 

(Mungkin) Aku terlalu keras padanya Apr 30, '12 2:47 PM

Tidak semua keinginan dan harapan mu harus terlaksana dan sesuai dengan maumu , Semua keadaan tidak dapat dikondisikan dengan kesempurnaan. Harapan tinggimu belum tentu dapat dilaksanakan atau dilakukan oleh orang yang kamu harapkan. Dan intinya adalah jangan memaksakan apa yang hendak kamu lakukan .


Standar kami  dalam mendidik anak2 mungkin bisa dibilang terlalu keras, tidak jarang saya berbenturan pendapat dengan orang terdekat, namun kami selalu menyadari bahwa, tongkat perbekalan ada pada kami, sehingga semua keputusan terbaik adalah menjadi hak kami. Tenang... telinga kami masih selalu terbuka unutk menerima urun pengalaman dari siapapun...

Kemandirian adalah hal utama yang ingin kami terapkan pada anak-anak, semenjak kecil sudah kami harapkan mereka bisa untuk mengurus diri sendiri. Ritme keseharian yang disesuaikan dengan kami , orangtuanya, semenjak bangun hingga tidur kembali. Bangun, shalat, mandi, berpakaian, sarapan, menyiapkan perlengkapan sekolah, belajar, menyiapkan kebutuhan, dan semua sudah nyaris mereka lakukan sendiri. Ada beberapa hal yang tentu saja membutuhkan bantuan, itu lebih kepada keterbatasan mereka sebagai anak2. 

Hal itu sungguh2 membantu saya yang hidup tanpa asisten rumah tangga, dengan 4 orang anak. Karena bila mereka masih sangat bergantung dengan kami, maka hancurlah badan saya untuk melakukan semua itu. 

Namun, hari ini ada satu hal yang harus saya sadari, bahwa mereka masih anak2, saya tidak bisa memaksakan kehendak saya demi kesempurnaan dan kemudahan saya. Mereka masih berhak merengek dan menangis untuk sesuatu yang tidak sesuai dengan kehendak mereka, atau mereka masih butuh waktu untuk sedikit manja dan keluar dari jalur rutinitas. Ya, maafkan bunda karena itu, yang selalu terlambat untuk memahami bahwa kalian masih kecil untuk paham dan masuk dalam keberatan bunda. 

Dan mungkin ini bukan hanya dalam dunia kepengurusan anak2, terkadang aku lupa, bahwa nasehat yang aku berikan dengan tulus dan cinta belum tentu akan dapat diterima dengan lapang dada, niat kebaikan untuk menciptakan kemandirian belum tentu dapat langsung terlaksana. Karena tiap individu adalah berbeda, mereka bukan dirimu, jangan memaksa untuk menerima apa yang kau beri, cukuplah dengan sedikit empati. Ya, aku harus lebih menahan diri kini.

-----

Fadhl : Bunda, makananku dari bekal sekolah belum aku habiskan

Ibu : Kenapa tidak dihabiskan nak, ini kan pilihan ade untuk makanannya

F : iya bu, tapi tadi ade sudah kenyang 

ibu : baiklah, sekarang habiskan sesuai dengan janji ade

F : Tapi nasinya sudah dingin, ade tidak mau makan yang dingin

Ibu : No, ibu tidak mau memanaskan lagi, makan, atau tidak sama sekali.

fiuuhh betapa hari yang kacau semenjak pagi, merusak kesabaran ku hanya untuk hal sepele. Lalu aku keluar dari kamar setelah menenangkan diri. Terlihat bocah cilikku sedang duduk di karpet dan memakan bekal makan siangnya, perlahan ..... 
dan aku menangis.....
Maafkan bunda ya sayang.... 

Televisi - Berdasar Jan 12, '12 1:27 PM

Kemampuan verbal nya Fadhl boleh dibilang berkembang sangat pesat, perbendaharaan kata-kata pun sudah semakin banyak. Hal ini mungkin disebabkan oleh pengaruh kakaknya yang lumayan rajin berbicara. Kalau ibunya memang cenderung pendiam, tapi lebih berfungsi sebagai pengkoreksi atas perkataan yang salah atau tidak pada tempatnya.

Pengaruh lain memang terus terang berasal dari televisi. Memang sih dulu pernah niat untuk menghentikan penggunaan televisi di rumah, namun apa daya, saya sendiri tidak bisa dibilang kreatif dalam mengisi waktu luang anak-anak, disamping itu ketidakberadaan asisten yang bisa membantuku mengerjakan pekerjaan rumah, menyebabkan aku sendiri tidak memiliki waktu berlebih untuk menemani fadhl. Jadi ya memang kompensasinya adalah televisi.

Sadar sekali kalau kualitas tayangan TV swasta di indonesia, sangat-sangat kurang mendidik, ada beberapa tayangan yang bagus, namun sebagian besar banyak mengumbar berita seram, aurat yang bergelimpangan, cerita yang penuh kebohongan dan berbagai hal yang kami sendiri tidak nyaman. Dan akhirnya kami memutuskan untuk menyewa TV berbayar agar ada sedikit tambahan informasi dari beragam saluran tv pendidikan. 

Saluran yang rutin ditonton anak2 itu untuk fadhl ya disney junior, cbabies dan sejenisnya, kalo mas ghi biasalah dia saluran olahraga dan binatang2, maisaan seneng natgeo dan saluran teknologi, mba putri suka phineas and ferb (ga ngerti itu saluran apa) trus ama cesar si dog whisperer. Kalau yang bareng2 kita tonton paling masterchef, amazing race dan game2 yang informatif. Nah kalau malam, giliran emaknya, sambil nunggu tidur atau nunggu bapaknya pulang kerja, hobiku ya nonton NCIS, CSI, Criminal minds atau sejenisnya lah. Tapi emang jarang juga sih nonton, secara kalo malem rasanya mendingan tidur ketimbang nonton, hehehe.

Kami sih masih ambil sisi baiknya aja, dari tontonan yang mereka lihat, mereka mengenal dunia binatang, cara kehidupan binatang buas, masalah kesehatan, cara pertumbuhan tumbuhan, dam beragam informasi yang positif bagiku. Disamping itu, kamipun memang tetap membatasi tontonan mereka, sepulang sekolah, kami ijinkan mereka sejenak nonton, seraya mereka istirahat. Jam 6 TV mati sampai jam 8 malam, sampai mereka tidur. Pagi2 tidak kami ijinkan menonton karena mengganggu aktivitas pagi.

Untuk Fadhl sendiri, kosa kata nya bertambah banyak dengan melihat saluran tv anak-anak, dampak negatifnya, beberapa kalimat yang terucap seperti pengucapan para dubber, bahasa indonesia yang baku dan cenderung kaku. Nah disini peranku mulai berjalan, yaitu mengoreksi cara pengucapan dan penggunaan kalimat untuk pergaulan dan untuk penulisan. Dulu sempat bahasanya kaku sekali, tapi sekarang dia sudah bisa membedakan kalimat untuk berbincang dengan kalimat yang baku. 

Memang pendidikan tidak bisa berlaku satu arah, menyerahkan pendidikan anak pada sekotak alat elektronik itu hanya menjadikan mereka pasif dan tidak dapat mengaplikasikan dengan benar apa yang dilihatnya, jadi tetap butuh bimbingan dan komunikasi dua arah antara anak dan pengasuh, ya dalam hal fadhl, tentu saja si pengasuh ini ya si emaknya, yang super duper full job. 

Ya begitu deh... walau sebagian waktu aku serahkan pada si tv buat nemenin fadhl, tapi lebih banyaknya tetap dia ada dalam pemantauanku. Kita ambil bagusnya, kita hindari jeleknya.

Oh ya, kemarin dia mengenalkan satu kata yang sempat membuat aku bingung, yaitu kata "berdasar". Asal muasalnya sbb :

Kondisi hujan rintik diluar 

Fadhl : Bunda, boleh ga aku main hujan 
emak : sebaiknya tidak dulu ya, hujannya tidak besar, dan kondisi ade fadhl sedang kurang bagus, mandi hujan  bisa menyebabkan ade sakit dan ibu tidak mau ade sakit.

*fadhl mendengar dan berpikir

fadhl : hmmmm baiklah, bila ibu berdasar 

Aku sendiri sempat bingung dengan maksudnya, tapi setelah dipikir-pikir, arti dari kalimatnya adalah bila ibu memiliki alasan. Jadi bila ibu berdasar adalah bahwa ibu memiliki dasar2 untuk menghalangi keinginannya bermain hujan. Hmmm ada-ada aja dah. Aku sendiri belum mengetahui apakah penggunaan kata berdasar itu adalah benar atau tidak , kalau secara logika sih bisa dimengerti ya, hanya saja tidak lazim digunakan. Karena biasanya 'berdasar' selalu digabung dengan akhiran 'kan' dan akan  menjadi 'berdasarkan' .

Wadduh, aku sendiri tidak jago bahasa Indonesia, tapi sempat penasaran juga apa kalimat ini benar atau tidak, dan sementara itu kami biarkan dia berkata seperti itu, karena kami sudah paham maksudnya. Jadi PR deh buat ibu untuk belajar bahasa Indonesia yang benar...

*note : capslock rusak, jd penulisan tdk sesuai eyd, penggunaan huruf besar dan kecil ga beraturan.. hehehe

Gendong dong ... Nov 25, '11 11:28 AM




Ini si bontot mulai berulah aneh, lagi senang minta gendong, padahal udah gede dan 16kg.
Kadang bangun tidur, langsung ke dapur, nyari emaknya, trus  nyodorin tangannya minta di gendong. Emang ga lama, paling Cuma sekedar dapat pelukan trus di bawa kembali ke kasur sekalian di puk-puk lagi, trus sambil gegulingan lagi deh, nyiumin tubuhnya yang masih bau iler… hehehe mumpung masih kecil dan masih mau dicium, jadi cuek ajah.
Udah dapat dari emaknya, nyari bapaknya, naik ke atas, trus naik ke pangkuan bapaknya yang lagi belajar.  Siapa yang ga terharu kalo pagi-pagi dapat pelukan , tapi ga lama kemudian dia akan minta bapaknya berdiri dan gendong sambil goyang-goyang.
Nanti, saat sedang bermain , kakaknya pun akan kena giliran, adalah  yang si mas di minta jadi kambing supaya dia bisa naikin, kadang minta di pangku ama abang sambil nonton TV, dan tak jarang mba Putri pun kena dimintain gendong saat mba nya baru pulang sekolah.
Senang aja sih, karena dia terlihat sayang kepada kakak2nya, begitupun yang tua , sangat mendengarkan dan mau mengikuti apa kata adeknya. Yaaa kadang sih kalo waktu nya ga pas, permintaan itu akan berakhir dengan berantem atau air mata. Hehehee…
Dan barusan, mas nya kena teriakan si bontot yang sedang berdiri di kursi makan.
“Mas, cepetan sini, gendong aku…. “
Si mas bergerutu, tapi tetap mendekati adiknya ..
“Sini mas gendong, tp Cuma sampe kasur dan mas ga mau lagi, nanti mas pendek kaya ibu … “

Ibu yang lagi di kamar , jadi melotot… loh kok bawa2 fisik seeehhh…. Huhuhuu 

Menuntaskan kewajiban Khitan par 2 - Prosesi Jun 13, '11 3:55 PM

Mumpung juragan lagi asyik nonton dan rada anteng, lanjut nulis ...

Persiapan mental sebetulnya berjalan apa adanya, dia hanya minta di yakinkan bahwa tidak ada sakit seperti saat pengambilan darah kemarin. Yaaa aku sendiri ga brani berbohong, dengan pelan aku ceritakan kembali bahwa sirkumsisi yang akan di lakukan adalah pengambilan sedikit kulit di ujung penis yang saat ini masih tertutup dan kemungkinan menyimpan kuman disana. Pasti akan sakit, namun aku yakinkan bahwa seorang laki-laki harus mampu menahan sakit, mas ghi dan abang ican sudah menjalaninya, jadi semestinya fadhl tidak takut dan mundur dari niatan ini. Done... dia sepertinya mengerti, dan semua berjalan tenang.

Sabtu pagi 11 Juni 2011, kami berangkat ke Jakarta dan sebelumnya mampir untuk beli mainan ala kadarnya untuk mengalihkan perhatiannya saat di khitan. Yang sibuk itu kakak2nya, mas Ghi maksa Fadhl supaya beli gasing, bang ican ngerayu supaya beli mobil2an.. hayyyahh... dan untunglah fadhl tidak terpengaruh, dan dia sekali melihat tools seperti handy many, dia langsung ambil, dan tidak bisa ditunda lagi (hiks pdhal harganya lumayan mehel..... gpp lah).

Jam 12.30 berangkat dari kemanggisan (rumah mamah/neneknya fadhl) menuju markas Sehat di Komplek PWR Ragunan. Ga disangka, perhitungan waktu yang menurutku seharusnya cukup untuk tiba disana jam 2 siang, ternyata salah, Jakarta macet sekali yaaa... huhuhuu , kami baru tiba pukul 2.20, untunglah Dr. Arum baik hati  dan bersedia menunggu (pasien ga sopan nih). 

Wawancara awal tentang kesehatan Fadhl, hasil lab dan perkembangan Fadhl. Dr Arum pun masih ingat saat 3 th lalu mengkhitan Maisaan. hihihi ternyata sudah lama juga kami tidak berkunjung ke markas . Pemeriksaan tinggi dan BB, berhubung emaknya lagi sibuk diskusi ama dokter, sampai ga ngeh itu anak berapa ya BB nya ...hehehehe.. Scara fisik oke, dan lanjut dengan persiapan khitan.

Ruang praktek sudah disiapkan, kami skali lagi menjelaskan bahwa akan di suntik sedikit di penis, lalu akan di lakukan operasi kecil penyunatan, dan dia masih sibuk ama mainan di ruang tunggu, shingga cuma iya iya aja... hehehe

Masuk ruang, buka pakaian bawah, dan berdoa, Fadhl mulai tampak takut karena melihat suntikan, sepertinya dia masih trauma dengan proses ambil darah kemarin itu. Dan benar saja, saat suntikan anastesi masuk, dia kembali tegang, berteriak kesakitan dan heboh. Haduuhh emak mulai stress,  buka stok mainan dan berusaha mengalihkan perhatian dia. Ga mempan, masih teriak, kita ajak ngobrol terus, dan akhirnya diam .
Disitulah baru diketahui bahwa kulit fadhl terlalu tebal, dan sempit di bagian depan, mengingatkan bahwa mungkin ini penyebab selalu ada benjolan saat dia buang air kecil dan kemungkinan Silent ISK mengingat dia sering demam walau berakhir di hari ke 4-5.
Selama demam yang dulu2 kami tidak curiga ISK karena dia tidak sakit saat bak, namun aku terlewat memperhatikan batang penis nya yang membesar setiap dia bak *emak eror.
Jadi, keputusan kami untuk segera mengkhitankan fadhl adalah pilihan yang tepat dan melegakan diriku sendiri.

Terus terang memang aku selalu tidak berani membersihkan kulup / ujung penis anak sejak bayi, selalu dicoba,namun tidak pernah tega untuk membuka dan membersihkan sampai pangkal. Dan untuk Fadhl, beberapa kali aku coba, namun aku kesulitan karena lubang depannya yang terlampau kecil. Jadi ya sudahlah, aku pasrah dan berharap pada khitan ini.

Proses tidak berjalan mulis, karena Fadhl keburu histeris dengan anastesinya, sempat ragu apakah anastesi bekerja dengan baik, karena dia terus menerus teriak. Sempat opsi supaya anastesi diulang , namun dr.Arum meyakinkan bahwa sebetulnya anastesi sudah bekerja, namun anaknya saja yang terlampau histeris.. (aka lebayyyy). 
Disini aku mulai berperan, aku alihkan perhatiannya dengan mulai bercerita, aku keluarkan stok bahan cerita yang biasa kami lakukan, kisah tentang Riku si semut kecil. Aku sendiri kurang konsen karena pikiran bercabang antara melihat proses dan bercerita, namun aku putuskan untuk hanya konsentrasi ke cerita saja, dan memasrahkan proses seutuhnya kepada dokter. 
Fadhl mulai terbawa dalam cerita, walau sesekali dia masih sesegukan, tapi dia menanggapi setiap kalimat yang aku keluarkan. Tersenyum, tertawa, protes dan segala macam tanggapan atas ceritaku yang lama-lama mulai ngaco.Hingga kisah terputus dengan kehadiran dr.Apin yang memecah konsentrasi ceritaku untuk ikut berdiskusi dengn dr.Apin.
Disitu aku tahu ternyata sebetulnya ada pendarahan di posisi 12 (atas) sehingga ditambah jahitan di kanan kirinya. Total jahitan ada 6 , normal ada 3 , tp tidak mengapa yang penting semua beres. 
DI proses akhir itu Fadhl mulai  histeris lagi, mungkin karena imun nya sudah menghilang , di tambah aku yang mengalihkan perhatiannya. Saat aku kembali pada cerita tentang Riku, dia sudah tidak tertarik dan mulai kembali menangis. Pasrah sajalah, yang penting proses sudah selesai.

Keluar ruangan , ternyata sudah banyak pasien yang menunggu, terdengar tepukan dari pasien lain yang mendukung perjuangan fadhl. Setelah aku keluar dari ruangan, ternyata pasien2 itu adalah temen2 juga... (ada Ida mom Riffat n Riffan, Menik mom Haura dan zaydan, dewi, dan rita  ).

Dilanjut dengan diskusi pasca sirkumsisi, kesimpulannya proses berjalan baik, tinggal menunggu apakah ada pendarahan, yang ternyata Alhamdulillah tidak terjadi pendarahan. Dokterpun menjelaskan mengenai treatment pada bagian yang luka, usahakan selalu kering, juga dijelaskan kemungkinan infeksi yang disebabkan adanya kotoran atau bekas BAK yang tidak bersih. Aku hanya berharap, semoga semua akan berjalan baik2 saja seperti kakak2nya dulu.

Selesai ..... kami pulang dengan Fadhl yang sibuk dengan mainannya . 
Sekarang tinggal perawatan pasca khitan, semoga berjalan baik dan fadhl kooperatif..

bersambung lagi insya Allah 

Menuntaskan kewajiban Khitan part 1 Jun 13, '11 3:19 PM

Nyempetin nulis singkat deh, sebelum kelupaan dan hilang momennya. 

Alhamdulillah, akhirnya kami telah selesai sekali lagi menunaikan tugas sebagai orangtua terhadap anak lelakinya, yaitu meng-khitan-kan si bontot Fadhl. Sebetulnya ini melenceng dari jadwal semula, biasanya kami mengkhitan anak-anak pada usia 3 tahun, namun entah mengapa kali ini aku nya sendiri yang timbul keraguan sehingga niat tersebut tertunda hingga 1 tahun. 

Aneh mungkin ya bagi kebanyakan orang melihat keputusan kami untuk mengkhitankan  lelaki kami pada usia dini, kami sendiri tidak memiliki tujuan lain selain memang ingin menuntaskan kewajiban kami, menjadikan anak kami bersih secara fisik dan tidak ada lagi keraguan bagi kami akan kesehatannya. Begitu sederhana kan, namun yang sederhana ini selalu menimbulkan pertanyaan, dan tak jarang justru memberi kesan pada kami bahwa kami adalah orangtua yang tega.

Jujur, beberapa kali tanggapan orang lain itu sempat jadi dasar keragu-raguanku, apakah aku sudah melanggar hak anak, apakah aku terlalu egois dengan membuatnya sakit, apakah tidak ada waktu lain hingga anak siap dan besar. Namun, disatu saat malam aku selalu menatap dia, lelaki kecilku, sekarang atau nanti, kamu akan menjalaninya, sakit yang akan dirasa insya Allah akan berlangsung satu minggu, dan setelah itu selesai , jika kakak2nya berhasil melewatinya dengan baik, maka harusnya aku pun bisa melaksanakan khitan kali ini dengan rasa yang sama, ikhlas, tabah , tidak panik. Dan... keputusan bulat disertai nekat membawa aku pada satu sms kepada dr. Apin, meminta jadwal untuk sirkumsisi. 

Aku pasrah, jika ada tanggapan maka ini akan terlaksana, jika tidak ada jadwal , ya biarkan waktu yang akan mengatur kapan ini akan terlaksana. Tidak disangka, hari selasa 07 Juni, dokter konfirmasi untuk sirkumsisi hari Ahad, 12 juni 2011. Namun karena tempat praktek digunakan untuk klas ASI, jadilah jadwal dimajukan hari sabtu jam 14.00 di Markas Sehat dengan Dr. Arum.

Hari kamis, cek darah untuk PTT (Protrombin Time ) dan aPTT (Partial Tromboplastin Time = waktu pembekuan darah) yaitu untuk cek laju pembekuan darah, disini dimulainya kepanikan. Ternyata sulit sekali menemukan nadi pada tangan Fadhl, berulang ulang dan hal ini cukup membuat dia kesakitan dan takut. Aku hanya berharap dia tidak trauma, dan penjelasan mengenai konsep sakit akan aku ulangi lagi dan lagi sehingga dia siap secara mental untuk di khitan.

Oh ya, satu lagi yang sellau menjadi pertanyaan, mengapa aku memutuskan untuk menggunakan metoda sirkumsisi secara konvensional, mengingat saat ini sudah begitu banyak metoda yang 'katanya' lebih tidak menyakitkan. Apapun itu, aku sudah mempertimbangkan kelemahan dan kebaikannya, dan kami merasa bahwa metoda konvensional tetap menjadi pilihan kami dengan resiko yang sudah kami pahami.  Secara singkatnya, metoda cauter tdk kami ambil, karena resiko terbakarnya jaringan dalam yang sulit untuk dipantau, disamping itu, pembengkakan pasca cauter seperti nya lebih menyeramkan, dan yang jelas, aku ga kuat nyium bau kebakar dari pisau cauter itu .. hehehe.
Metoda Smartklamp tdk aku ambil karena aku tidak bisa memprediksi apakah ring atau klamp nya sesuai dengan ukuran penis anakku. Ya pada kesimpulannya , kami merasa bahwa metoda konvensional tetap menjadi pilihan kami. Untuk metoda sirkumsisi pernah di bahas oleh Dr. Ian di SINI .

Semua beres, hari Kamis sore, hasil Lab sudah ada,  nilai PTT Fadhl di bawah standar, namun aPTT normal. Setelah konfirmasi dengan dokter cantik, kesimpulannya tidak mengapa nilai PTT di bawah standar, krn artinya darahnya membeku lebih cepat , yang berbahaya jika nilai PTT nya diatas standar/normal, yang artinya pembekuan darahnya lebih lama. Konfirmasi ke dr. Apin dan dr.Arum, akhirnya ACC untuk sirkumsisi Sabtu. Fiuhhhh tinggal menyiapkan mental aku dan sedikit diskusi dengan fadhl mengenai apa yang akan terjadi pada dirinya.

Sebetulnya keinginan khitan ini pun sudah ada dari diri Fadhl sejak lama, kami sudah menjelaskan mengapa seorang lelaki wajib di khitan, dari sisi agama dan kesehatan, dia setuju untuk dikhitan dengan sedikit campur tangan kakak2nya yang sudah menjalaninya. Yang sibuk memang Ghi dan Ican, saling manas-manasi dengan bilang bahwa kalau di sunat akan punya hadiah banyak, nanti bentuknya akan bagus, daya pancar saat BAK akan keren.. (haddoohhh pembicaraan laki2 lah). Entah dia mengerti atau tidak, tapi yang jelas dia memang sudah ingin di khitan. Ya sudahlah,makin cepat makin baik, karena itu kami tidak berusaha menutupi bahwa proses khitan akan melibatkan suntikan, gunting dan akan ada darah di penis nya. Skali lagi, iming2 mainan membuatnya tidak mempedulikan itu semua, padahal aku sendiri tidak pernah menjanjikan sesuatu, tapi ya sudahlah....

Persiapan untuk khitan sebetulnya tidak ada sama sekali, kecuali tiap malam aku pandangi wajahnya, dan berkata, you're gonna be a man ...

bersambung.... 
ngelayanin juragan sunat dulu yak

Mengajarkan konsep Berbagi May 6, '11 10:15 AM


"Bu, aku rasa, aku ingin berbagi.... ibu boleh kok cicip kue ade, ade ga akan marah kok, beneran.. kan ade udah mengerti dengan berbagi"

oo000oo

Mengajarkan konsep berbagi ternyata bukan hal mudah, untuk tahapan umur Fadhl yang akan menginjak 4 tahun, dia sedang dalam tahap ego. Susah sekali membuat dia mau berbagi sesuatu dengan saudara atau ibu bapaknya. Walau cerminan perilaku sudah diterapkan, namun sepertinya  tahapan ini tetap harus dilalui dia. Sadar sekali saya tentang hal ini, karena itu kami berusaha membuat dia menjalaninya dengan apa adanya, sementara kami semua tetap berusaha konsisten memberi pengarahan tentang konsep berbagi.

Ingin memiliki sendiri ini, berlaku untuk makanan, mainan, kasih sayang ataupun channel televisi. Semuanya ingin dikuasai sendiri olehnya, beruntung bahwa kakak2nya sudah mengerti dan lebih mengalah, walau tetap menyerah dan sedikit membentak jika si adek kelewatan pelitnya. Nah kalau sudah begini, emak harus turun tangan, angkat si adek, dan mulai kembali mengingatkan tentang konsep berbagi. Yaaaa terkadang mempan, namun tidak jarang berakhir dengan ngambek dan marah ga karuan. Bila sudah dalam kondisi seperti ini, emak tidak bisa membela dia lagi, terpaksa memberi hukuman.

Kadang dia curang, untuk makanan misalnya, sudah diberi masing-masing jatahnya, dia makan begitu cepat, sedangkan kakak2nya makan terkadang tukar2an dan saling menikmati, hasilnya, dia  lebih cepat habis dan marah karena dia merasa tidak mendapatkan makanan yang sama dengan kakak2nya. Jadilah dia merayu kakaknya untuk sedikit memberi dengan tatapan memelas dan mengkondisikan bahwa dialah satu2nya yang sedang tidak makan camilan. Taktik yang curang yaaaa...

Begitupun saat dia ingin menguasai emaknya, padahal semenjak pagi emaknya adalah hak otoritas dia, belajar bersama, main bersama, melakukan kegiatan berdua, tidur, ketawa2,  ya udahlah, emaknya total punya dia. Wajar dong kalau saat kakak2nya pulang sekolah juga pengen diladeni oleh emaknya, pengen gelendotan, becanda2 dll . Nah ini tetap ga boleh, emaknya hanya punya dia, jelas aja yang lain komplen, dan emaknya jg ga mau ikutin dia dong. Biasanya berakhir dengan dia marah dan cemebrut ke emaknya. Sebodo..  biasanya kami acuhkan seraya mengingatkan bahwa emak adalah milik bersama. 

Beberapa hari ini ego nya dia sedang memuncak, karena itu kami semua sepakat untuk sering meneriakkan kata "BERBAGI !!!" , kami jadikan itu slogan kebersamaan, sehingga dia selalu ingat bahwa dia tidak bisa memiliki seusatu sendiri, tetapi harus berbagi. 
Berhasilkah ???
Hmmm kadang ya, kadang tidak, masih angot-angotan. Masih memaklumi dengan pembatasan yang tegas. 

Terakhir adalah kemarin, saat sore sepulang sekolah, sebetulnya adalah jatah Mas Ghi untuk nonton bola (LPI or ISL lah), itu sudah kesepakatan. Dengan egois, Fadhl tetap memegang remote dan melarang mas nya nonton bola. Sebentar mas nya ngalah dan bersedia nonton kartun, tapi karena dia bosan dan merasa ini adalah jatahnya dia, mas mulai marah. Emak mulai bertindak, angkat ade, dan menyerahkan remote ke mas. Ade marah dan mulai lagi dengan mukul2 emak. Mulai beradu tatapan, dia dengan muka ngambek, mata melotot, nafas mendesuh (hihihi apa ya namanya, ekspresi marah lah), emak memegang bahunya, berusaha  tetap menatap matanya serata terus mengucapkan ibu sayang ade , dan ade harus ingat konsep berbagi. 
Dia masuk kamar, banting2 bantal guling (padahal sudah lama dia tidak begini), mulai lagi pendekatan, tidak mempan, 10 menit masih begitu, enough.... Angkat ade, taruh di ayunan teras belakang tempat 'time out'  buat dia. 
"Bila ade sudah tenang dan paham akan kesalahan ade, baru ade boleh masuk rumah, hampiri ibu dan peluk ibu. Mengerti ?? " 
No respon pastinyaaa... dia tetap cemberut di ayunannya dan emak tutup pintu belakang , dan melanjutkan kegiatan.

Tidak sampai 5 menit, dia muncul bukan dari pintu belakang, tapi dari pintu samping tempat working area (area cuci strika), dengan senyum 'geleuh' nyamperin emak sambil memeluk seakan tidak pernah ada kejadian heboh sebelumnya.. hmmmmm anak-anak.... this is your world, with your act, with your heart.

Pelajaran kami tentang konsep berbagi mungkin masih panjang, tapi kami terus berharap, apa yang kami tanamkan akan dapat terpatri indah dalam pikirannya, bahwa kita sebagai manusia yang hidup bersama , tidak bisa hanya mengedepankan kemauan kita sendiri. Ada sesuatu yang  harus dibagi kepada orang lain;  ilmu, harta, pengalaman, kemampuan, tenaga dan apapun yang kita bisa, tentu saja berbagi kebaikan ya, karena yang buruk mah sebaiknya di buang aja, tidak usah di bagi2. :) . 
KIta hidup tidak abadi, kepada siapa kita akan meminta pertolongan dunia kecuali kepada mereka yang baik kepada kita. Dan untuk itu kita pun wajib menjadi orang  baik, dengan selalu mengingat tentang konsep berbagi ....


=====
Sayang foto waktu dia ngambek ga ada euy, pdhal pernah moto wkt dia kena hukuman 'time out' tapi dicari ga ketemu .. hihihi

Bogor, 06 Mei 2011
Masih dalam kondisi Gastritis parah  :

Berasa Kembar Apr 30, '11 10:39 AM

Semalam tidur sambil mandangin si bontot, liat penampakannya yang udah mulai besar, jari-jari yang dulu sangat mungkin erat menggenggam jariku, mulutnya terbuka sedikit dengan suara lembut mengalir dari dirinya. Tidak bosan rasanya menatap wajah tanpa dosa yang walaupun kalau siang suka nyebelin, suka bikin emosi, suka bikin tanduk maksa keluar, tapi dimalam hari disaat jiwanya melayang melepaskan penat menari di udara bebas, dia tampak begitu mempesona, polos, dan tiada ada jejak kehebohan yang dibuat sehari tadi.

Setelah melahirkan tiga anak sebelumnya, akhirnya Alhamdulillah Fadhl bisa mewakili parasku. Bosen juga tiap lahiran selalu di bilang ehhh anaknya kaya bapaknya , dari Putri, Ghifari, sampai Maisaan, istilahnya sih, emaknya cuma buat tempat hamil, tapi cetakan dan hasilnya bener2 saham dan stempel bapake. huhuhu.... Makanya, pas lahiran Fadhl, berasa plong.. akhirnya ada yang mewakili emaknya, dari muka sampe golongan darah. Fiuuhhhhh....


Eh ini mah bahasan nyantai aja ya, jangan dibawa serius, toh semua emang anakku, dan ga ada perbedaan apa-apa dari kasih sayang dan cinta, wong mereka juga sama2 lahir dari perut ku kok, cuma pas iseng gini, suka senyum aja dan sedikit lega , akhirnyaaaaa ada juga anak yang mirip emaknya :)

Kemiripan kita nih ya, dari bentuk muka yang oval, hidung yang 'rada' pesek, jidat jenong, lesung pipi dikit , trus ada tai lalat di pangkal tangan dan di telapak tangan. Hebat kan.... makanya sama si babe suka dibilang kembar, apalagi kita tuh nempeeeellll terus, secara Fadhl emang anak ASIX dan lebih lama nemploknya daripada anak-anak lain, jadilah kata babenya, semakin menular deh kembarannya :)

Cuma memang sifat mah tidak bisa di atur ya, ternyata Fadhl tidak menuruni kekaleman-ku, dia super duper cerewet, ga bisa diem, kritis abis, pokoke beda jauh dari emaknya. Biar gimanapun, ya emang udah begitu maunya, ya sudahlah terima aja, mungkin bagian yang ini adalah turunan bapaknya.. *ngeles.

Kelakukan sih yaaa dikit-dikit samalah, kalo malem hobinya di urut, si emak ngurut kaki nya yang linu terus, si adek pun ikutan minta jatah di urut karena memang kebiasaan dari bayi selalu diurut ama emaknya. Jadi kalau malam-malam sebelum tidur, kita berdua selonjoran, balur kaki pakai minyak beruang/minyak tawon dan mulai mengurut kaki... hahahhaa tue bener dah .

Aku dan Fadhl Mar 1, '11 2:35 PM

Baru sempat buka Laptop, setelah berhari-hari malasnya minta ampun termasuk gangguan dari si bontot yang ga mau lepas dari pangkuan. Pangkuan ? ya, si bontot yang dah 3,5 th itu akhir-akhir ini apalagi setelah kami canangkan untuk meng-home-schoolingkan dia, semakin nempel sama emak-nya. Seneng sih, tapi bener bener deh, hari-hariku makin tigh, ga bisa ngapa-ngapain yang me time.

Rrrr sebetulnya sih ga nempel amat, karena dia mengerti kapan ibunya harus dinas jadi bibik, dia akan anteng dan main sendiri, atau sesekali nemanin si bibik sibuk di belakang atau di dapur, nah yang agak susah itu kalau aku rada ngaso dikit, baru aja duduk anteng di kursi kesayangan, langsung deh dia nempel, gelendotan, cium2an, meluk2. Pengen marah ? ya ga bisalah, kalo sebentar-sebentar dia ngomong 'bu, ade sayaanggg sama ibu'  langsung leleh deh rasa cape dan bete. 

Memang keseharianku lebih banyak bersama Fadhl, sejak bangun tidur sampai tidur lagi, kami nyaris ga pernah lepas pandangan. Pagi kala semua kakak-nya sibuk menyiapkan untuk sekolah, dia sibuk juga nemani aku di dapur atau sekedar cerewet nanya ini itu. Saat kakak-nya pergi diantar suami ke sekolah, kadang dia ikut, tapi tak jarang dia memilih dirumah saja nemani aku , padahal kan, kalo dia ikut pergi sama bapaknya, aku rada tenang dan bisa lebih gesit brak bruk di rumah. Tapi ya sudahlah, dia asyik nonton DVD, dan aku sibuk di belakang

Biasanya setelah selesai beberes rumah, barulah kami, aku dan Fadhl duduk berdua di ruang tengah, dia mulai gelendotan lagi, kadang ambil buku, minta bacain , atau minta aku mengajaknya bermain apa saja. Sekalian pula aku memulai program HS nya, walau tidak berkurikulum, tapi aku hanya lebih menekankan arti suatu kegiatan sehingga apa yang dilaluinya bisa dimengerti oleh dia makna dan artinya.

Permainan dan kegiatan sederhana yang biasanya hanya dilakukan sekedarnya, sekarang mulai aku terangkan dengan lebih detail, misalnya mengenai anggota tubuh, dia sebetulnya sudah mengerti mana tangan, jari, kepala dsb, namun saat ini aku lebih menjelaskan kepada fungsi, makna dan kegunaan dari anggota tubuh itu . Atau mengenai konsep ciptaan, sambil berjalan, kami mencerna mengenai ini ciptaan siapa, ini buatan siapa, dan Alhamdulillah dia mulai mengerti, apa yang buatan makhluk, dan apa yang buatan Allah.

Aku belajar untuk konsisten menerapkan pemberian makna atas setiap kejadian, walau masih sangat buta akan kurikulum dan cara kerja HS yang sebenarnya, tapi aku mau menerapkan sesuai dengan langkahku, berjalan apa adanya, mencari minat yang diinginkan oleh dia.  Dan untuk itu, ada yang harus aku korbankan, yaitu sedikit hobiku untuk blogwalking atau menulis.

Ya, kegiatan menulisku sungguh tidak produktif , buka lapto-pun hanya bisa tengah malam, dan dikala itu sudah tidak ada nafsu buat menuangkan ide di kepala, yang ada , aku hanya bisa eksis di Twitter, tertawa atas celoteh singkat para sahabat, sesekali bertindak gila atau terkadang lebay... Ya, sedikit hiburan di keseharian yang begitu padat.

No Problem honey... perkembanganmu lebih berarti dari sekedar hobby ibu, tapi ibu akan mencoba lebih menata waktu sehingga jari ibu tidak kaku, aliran ide tidak buntu, dan semangat akan terus terpacu. Seharusnya bisa seiring, bersamamu berjalan dengan belajar, dan bersama kehidupan ibu, menuang apa yang tersimpan.

Apa kabar sahabat MP ku, aku berusaha tetap berkunjung walau tidak bisa konsisten, karena aku hanya bisa mencuri waktu dikala dia tertidur, atau dikala dia sedang sibuk dengan permainan mandirinya. Tapi deep iniside me.. aku selalu mendoakan kebaikan, kesehatan, kebahagiaan untuk semua sahabat ku disini dan dimanapun.  Love you All ...

==oo000oo==

Kisah Sekolah Rumah-nya Fadhl ada di http://FadhlAlbani.blogspot.com