Rabu, 23 Februari 2011

Yang diinginkan Anak dari Orangtua

Di Milis Sekolah Rumah, Mamah Davina Share mengenai 10 hal yang paling diinginkan anak dari orang tuanya. Di sini saya ingin menganalisa apakah itu pula yang diinginkan anak-anak saya dan bagaimana saya sudah melakukan dan memperlakukan mereka dengan baik dan benar.


Kami sebagai orang tua, walau sudah 12 tahun membina rumah tangga, selalu merasa bahwa apa yang kami lakukan selalu kurang dan kurang. Masih begitu banyak kelemahan kami dalam menghadapi mereka,  menomorduakan disiplin dengan alasan ketenangan dan suasana damai. Terkadang masih menomorsatukan egoisme dan kekuatan kami sebagai penguasa demi peraturan dan kesenangan kami sendiri.  


Kami mengerti bahwa harusnya membina rumah tangga dengan susunan ibu, bapak, dan anak-anak, seharusnya melibatkan mereka pula dalam keberlangsungan keluarga. Seharusnya orang tua bersikap sebagai tutor, mediator, pengarah dan cermin dalam berlangsungnya keseharian keluarga. Dan dengan kesadaran kelemahan kami itu, kami berusaha menganalisa kembali berdasarkan artikel dari mamah Davina tersebut. 


Dalam artikel tersebut, disebutkan bahwa penelitian terhadap seratus ribu anak menunjukkan, ada 10 hal yang paling diinginkan anak dari orang tua mereka:

1. Tidak bertengkar di hadapan mereka.
Anak selalu mencontoh tindakan orang tua. Apa jadinya jika setiap hari orang tua adu mulut di hadapan mereka?
=> Alhamdulillah kami tidak bertengkar dalam bentuk apapun di depan mereka. Walau kami akui, terkadang raut wajah kami menyiratkan ketidaksukaan kami akan perbedaan pendapat,  tapi kami berusaha untuk menyembunyikan sebisa mungkin pertengkaran mulut di depan mereka.  Ya, seharusnya bentuk apapun pertengkaran itu, kami harus bisa menutupinya, mereka tidak pantas melihat dan mengerti petidak sukaan kami akan sesuatu. Perbedaan pendapat harusnya bisa diselesaikan dengan lebih bijak, sehingga anak=anak pun mengerti bahwa perbedaan pendapat adalah syah, namun bisa diselesaikan dengan solusi yang adil bagi kedua belah pihak.





2. Berlaku adil terhadap semua anak-anaknya.
Setiap anak memiliki keunikannya sendiri-sendiri. Yang mereka butuhkan bukan perlakuan yang sama, melainkan perlakuan yang adil, sesuai kebutuhan masing-masing anak.


==> Berlaku adil memang hal yang sulit,  yang menurut kami adil, bagi mereka terkadang tidak adil, mereka belum begitu paham mengenai konsep prioritas. Tidak mengapa, setidaknya kami terus berupaya untuk memberikan apa yang kami bisa kepada setiap diri mereka.  

3. Orang tua yang jujur.
Orang tua yang meminta anaknya berbohong, tentu tidak sadar pada apa yang tengah dilakukannya. Sekali lagi, anak mencontoh apa yang dilakukan orang tuanya.



==> Keluarga kami sangat mendahulukan kejujuran, beberapa kali kami mendapati salah satu anak kami berbohong, dan itu didapat dari sekolah, pergaulan...  Kami hanya berusaha untuk terus menelurkan bibit kejujuran kepada diri mereka.  kami terus akan menganallisa apakah kami secara tak sengaja pernah berlaku bohong sehingga tanpa sadar anak=anak merekam hal itu dan melakukannya di keseharian mereka.  Semoga kami bisa selalu bersikap jujur kepada mereka, dalam bentuk apapun  

4. Toleran terhadap orang lain.
Toleransi akan mengajarkan anak untuk menghargai perbedaan.



==> Mengajarkan bahwa setiap manusia memiliki perbedaan, dan kita harus menghargai perbedaan itu. Toleransi atas keputusan orang lain untuk berdiam diri dirumah, toleransi atas keberadaan fisik seseorang, dan semacamnya.  

5. Selalu menyambut teman-teman mereka dengan ramah.



==> Alhamdulillah kami akan selalu menerima mereka dengan sebaik-baiknya 

6. Mau membangun semangat tim bersama mereka.
Kekompakan antar-orang tua dan anak akan sangat berpengaruh saat anak beranjak dewasa.



==> Kami sering melakukan kegiatan bersama, permainan berbisik, bermain bola bersama, melakukan kreativitas bersama.  

7. Mau menjawab setiap pertanyaan mereka.
Luangkan waktu untuk mereka. Jika Anda tak mampu menjawab, katakan Anda akan mencari tahu lebih dulu.



==> Walau terkadang melelahkan mendengarkan pertanyaan mereka, tapi kami selalu berusaha untuk menjawab sebisa mungkin, kalaupun kami tidak bisa, maka akan kami cari tahu bersama


8. Mau mengajarkan disiplin,
namun tidak di depan orang lain, terutama teman-teman mereka. Intinya, jagalah perasaan anak.



==>Disini masih kelemahan kami, terkadang kami masih lemah dalam menerapkan disiplin, kendala terkadang ada di pihak lain, yang mengacaukan peraturan kami. Tapi kedepannya, 
kami akan berusaha untuk dapat menerapkan disiplin pada porsinya




9. Lebih melihat sisi positif ketimbang sisi buruk mereka.



==> Semoga kami, aku dan suami bisa terus mendahulukan positif side than negatif effect 
from them 

10. Konsisten.
Bayangkan, apa yang dirasakan anak jika hari ini Anda menjawab A dan besok menjawab B untuk pertanyaan yang sama yang diajukan anak.

==> The hard part ... smoga bisa konsisten dalam segala hal


===



Anak-anak adalah makhluk Tuhan, yang dititipkan kepada sepasang makhluk Tuhan pula, untuk dididik, dijaga, dibesarkan dengan selayaknya, dengan penghargaan, dengan kebanggaan sebagai layaknya makhluk Tuhan






==


Sumber artikel ; Milis sekolah rumah








www.LittleHipo.com




Salam

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Ditulis oleh saya, bunda dari Fadhl, sebagai catatan perjalanan sekolah kami berdua.