Senin, 31 Januari 2011

Bersama bunda mengumpulkan berkas

Hari ini Fadhl ikut lagi dengan ibu bapak untuk mengurus keperluan sekolah mas dan abang. Ibu sudah mulai belajar memberi arahan kepada kegiatan Fadhl. Walau tidak berupa instruksi ketat, tapi ibu selalu mencoba menerangkan dan memberi makna dari setiap kejadian.

Ke Sekolah 
SDIT Anak Sholeh


Pertama ke tempat calon sekolahnya mas dan abang, di SDIT Anak Shaleh yang bertempat di Mesjid Imam Hambal Bogor. Terlihat di lantai dasar anak-anak sedang mendapat pelajaran/setoran hapalan. Terlihat mereka di bagi dalam beberapa kelompok kecil. Fadhl ingin sekali mengganggu, mungkin karena penasaran dengan apa yang dilakukan mereka, mulailah Fadhl berlarian di dalam area mesjid, mencoba mengeksplorasi dan mengenali lokasi yang baru ditemuinya.
Dengan sekali teguran STOP dari ibu, Fadhl akhirnya mau menghentikan kegiatan lari-larinya, dan kami mulai ke lantai atas untuk mengurus pengembalian formulir.

Naik tangga, teratur, hup hup hup.... melihat sekeliling, ada ruang kepala sekolah, ruang guru dan ruang kelas.
Wah apa itu di ruang guru... ada sederetan lemari berpintu kecil, Fadhl terlihat begitu penasaran, dan mulai dibukalah satu persatu pintu kecil itu yang ternayta namanya Locker.

"STOP Fadhl.... itu bukan punya kamu, tidak untuk dibuka ya nak..." Bunda langsung menegur Fadhl tatkala terlihat Fadhl mulai membuka barang yang bukan miliknya tanpa ijin

"Bu, ini apa, untuk apa, maukah ibu antar ade keliling" fadhl meminta

Bunda menyerahkan tugas kepada bapak untuk kelengkapan administrasi sekolah, sementara bunda dan Fadhl berjalan berkeliling sekolah.

"Lemari kecil berpintu banyak itu namanya Locker"
"ooohh loker ...untuk apa bu ? "
"tempat menyimpan sesuatu untuk semua guru "
"kenapa ada kuncinya bu di lemari"
"karena lemari itu milik pribadi dan bukan untuk diketahui oleh orang lain"

Ibu dan Fadhl kembali berjalan menuju ruang kelas
"Bu, Fadhl haus, apa boleh minum"
"Silahkan Fadhl, sudah disediakan sebagai minuman bagi anak-anak yang haus seperti Fadhl"
"Bu, gelas nya sama seperti punya mba Putri" Fadhl menunjuk kesebuah gelas milik siswa
"oh iya ya... gelas itu berwarna apa dek"
"Merahhhhh ....." Ujar Fadhl kegirangan
"Anak pintar..... yuk kita ke kelas, melihat suasana kelas"

Bunda dan Fadhl berjalan menuju kelas, Fadhl terlihat antusias dan terlihat rasa antusiasnya
"Bu, kenapa bangkunya model begini?"
terlihat dalam kelas dua bagian bangku yang terpisah secara berkelompok
"Yang sisi ini untuk bagian ikhwan, yang satunya lagi untuk akhwat, mereka tidak bercampur nak."
"Trus ustadzahnya duduk dimana?"
"Saat mengajar, ustadzah akan berdiri dan sesekali mendekati anak-anaknya
"Nanti Fadhl akan sekolah juga kah bu? "
"sekarang Fadhl belajar di rumah dulu bersama ibu ya.... nanti bila ternyata diperlukan, kita akan mencoba untuk sekolah formal, Fadhl suka kan main sama ibu di rumah"
"suka bu .... "

Semua urusan selesai, dan perjalanan masih dilanjutkan.....

continue ...

Milestone usia 3-4 tahun

Bunda sudah mendownload milestone untuk anak seusia Fadhl. Mudah-mudahan target sampai dengan Juni bisa terlaksana semua.
Sebenarnya hampir semua sudah bisa dilaksanakan, hanya saja bunda ingin menuliskan secara lebih teratur hingga target sejajar dengan perkembangan.
Kalau kata orang , better late than earlier, bunda pun tidak akan memaksakan kehendak untuk menjadikan Fadhl mendahului perkembangan yang bukan usianya, walau sempat pernah ketar-ketir lantaran ada anak-anak seusia Fadhl yang sudah lancar atau bisa berbahasa Inggris atau membaca..

Bunda ingin menjalankan pendidikan untuk Fadhl sesuai usianya, tidak memaksa dan membiarkan dia berjalan sesuai dengan irama dirinya. Yang jelas, bunda hanya bisa memberi contoh nyata, tentang akhlak , tentang kebaikan dan etika..

Mari kita mulai ananda Fadhl... Semangat !!!

Minggu, 30 Januari 2011

Aku Mulai Home Schooling

Akhirnya Bunda memutuskan untuk meng-homeschollingkan saja Fadhl, oke, memang sampai saat ini alasannya adalah materi, kedua adalah karena sepertinya bunda mampu memberikan pendidikan sendiri kepada Fadhl. Jadi, biarlah kami, Bunda dan Fadhl berjuang untuk ilmu yang lebih baik, ilmu yang lebih terarah, ilmu yang penuh kasih sayang dan cinta.


Bunda masih terus belajar , menjejaki kaki dan mata hati untuk tahu lebih jauh tentang Sekolah Rumah ini, mudah-mudahan, seiring sejalan, kami, Bunda dan Fadhl bisa terus melangkah dengan ilmu yang baik...


Aku ingin menjadi orang yang bermanfaat ...
Aku ingin menjadi orang yang berguna....
Aku ingin mencarinya bersama bunda...
Dari Lingkungan, 
Dari keberadaan dan ketidakberadaan
Dari kehampaan dan dari kebisingan
Bersama...
Melangkah mencari arti dan makna
Untuk nanti ....
Bekal dihari yang pasti ...


Tanggal 01 Februari, semoga kita , bunda dan Fadhl bisa memulai Sekolah Rumahan ini dengan struktur yang terarah..


Come on Fadhl... kita bisa... !!!